Latte adalah espresso dalam kombinasi dengan susu yang dihangatkan dengan uap air (semacam dikukus). Café latte adalah campuran antara espresso dan susu cair dengan perbandingan 1:2. Jadi 1/3 bagiannya adalah kopi, sedangkan 2/3 bagiannya adalah susu cair. Istilah Latte pertama kali populer di Amerika Utara. Di Eropa, latte lebih cenderung dianggap sesuatu yang diperuntukkan bagi anak-anak anda atau peminum kopi yang masih sangat muda.
Latte art telah menjadi seni tersendiri di Jepang, perwujudan kreasi tak berujung dan bahkan kini ada mesin penjual yang menghasilkan seni latte. Sudah saatnya kita dapat mencoba membuat karya kita sendiri dengan alat yang sederhana.
Jepang adalah rumah dari segala sesuatu yang lucu, dan latte tentu tidak terkecuali. Siapa yang tidak suka secangkir mocha dengan motif beruang bahagia menyeruak keluar, dibandingkan dengan secangkir tanpa beruang sama sekali !? Kedai kopi dan mesin penjual bahkan telah beralih ke seni ini, yang tentunya akan menciptakan persaingan di antara toko-toko yang tidak melakukan beberapa jenis java artistik.
Alih-alih belajar semua cara teknis dan rinci untuk membuat secangkir kopi manis, kita mungkin dapat melakukannya dengan alat baru dari Takara Tomy. Saya selalu skeptis tentang hal-hal seperti ini, menurut Jepang Trend Shop "Sekarang Anda dapat menikmati minuman yang sama tanpa memiliki keterampilan seniman latte!" Oke, alat ini dapat perhatian saya hahaha.
Tentu saja seorang seniman pembuat 3D Latte tidak menyeduh kopi atau sesuatu yang drastis seperti itu, jadi jangan terlalu terbawa. Tetapi, yang pasti alat ini memungkinkan Anda untuk mengeluarkan busa dari pistol, yang dengan sedikit sentuhan imajinasi, boomm.... bisa menjadi beruang menggemaskan atau mungkin naga terbang ? ( teringat film di salah satu stasiun tv swasta )
Seharusnya satu-satunya hal yang dibutuhkan adalah susu, yang nantinya menjadi bahan utama menyemprotkan busa melalui pistol. Ini mungkin tidak akan memungkinkan Anda untuk membuat seni dengan potongan-potongan drastis, seperti naga terbang melalui hutan (wajah sedih), tapi pasti masih bisa membawa kehidupan untuk setiap cangkir kopi biasa.
Latte art telah menjadi seni tersendiri di Jepang, perwujudan kreasi tak berujung dan bahkan kini ada mesin penjual yang menghasilkan seni latte. Sudah saatnya kita dapat mencoba membuat karya kita sendiri dengan alat yang sederhana.
Jepang adalah rumah dari segala sesuatu yang lucu, dan latte tentu tidak terkecuali. Siapa yang tidak suka secangkir mocha dengan motif beruang bahagia menyeruak keluar, dibandingkan dengan secangkir tanpa beruang sama sekali !? Kedai kopi dan mesin penjual bahkan telah beralih ke seni ini, yang tentunya akan menciptakan persaingan di antara toko-toko yang tidak melakukan beberapa jenis java artistik.
Nah, ini mesin penjual otomatis mewah. ⇓
Alih-alih belajar semua cara teknis dan rinci untuk membuat secangkir kopi manis, kita mungkin dapat melakukannya dengan alat baru dari Takara Tomy. Saya selalu skeptis tentang hal-hal seperti ini, menurut Jepang Trend Shop "Sekarang Anda dapat menikmati minuman yang sama tanpa memiliki keterampilan seniman latte!" Oke, alat ini dapat perhatian saya hahaha.
Tentu saja seorang seniman pembuat 3D Latte tidak menyeduh kopi atau sesuatu yang drastis seperti itu, jadi jangan terlalu terbawa. Tetapi, yang pasti alat ini memungkinkan Anda untuk mengeluarkan busa dari pistol, yang dengan sedikit sentuhan imajinasi, boomm.... bisa menjadi beruang menggemaskan atau mungkin naga terbang ? ( teringat film di salah satu stasiun tv swasta )
Seharusnya satu-satunya hal yang dibutuhkan adalah susu, yang nantinya menjadi bahan utama menyemprotkan busa melalui pistol. Ini mungkin tidak akan memungkinkan Anda untuk membuat seni dengan potongan-potongan drastis, seperti naga terbang melalui hutan (wajah sedih), tapi pasti masih bisa membawa kehidupan untuk setiap cangkir kopi biasa.
Jika Anda tertarik mencobanya, kunjung Jepang Trendshop, tapi jika tidak berjalan seperti yang direncanakan, jangan datang kembali dan menyalahkan saya ! Hahaha
Source : japanrealm
No comments:
Post a Comment